Dinilai Tidak Serius Tangani Asuransi Bermasalah, Ahmad Najid Kritisi Sikap Komisioner OJK

10-12-2021 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah. Foto: Dok/Man

 

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mengkritik sikap para Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dinilai tidak serius menangani kasus asuransi bermasalah yang merugikan masyarakat. Najib mengaku hingga sampai saat ini OJK belum memberikan rencana detail penyelesaian terkait penanganan kasus asuransi kepada Komisi XI DPR RI. 

 

“Jadi kami menuntut penyelesaian kasus asuransi ini secara komprehensif, terutama yang sedang ditangani,” tegas Najib dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI bersama jajaran Komisioner OJK di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Najib menilai, penyelesaian itu harus dibarengi dengan langkah-langkah yang sangat teknis dan perencanaan yang baik.

 

“Kami berharap OJK mampu menyampaikan kepada kami, terkait rencana detail tersebut," terang politisi Partai Amanat nasional (F-PAN) itu. Ia mengingatkan OJK jangan lagi mengumbar janji-janji manis. Karena itu ia ingin OJK dapat memberikan laporan spesifik, kapan penyelesaian kasus asuransi itu bisa dituntaskan.

 

Najib menduga, banyaknya permasalahan di industri asuransi ini, karena OJK tak serius melaksanakan tupoksinya.  “Progres report senantiasa harus terus disampaikan kepada kami, secara periodik dari masing-masing perusahaan asuransi yang bermasalah. Makanya, kami mempertanyakan pelaksanaan fit and proper test terhadap petinggi perusahaan asuransi ini. Kalau perlu, berikan data-data tersebut," tutupnya.

 

Sebelumnya, dalam audiensi Komisi XI DPR RI dengan Komunitas Korban Asuransi Unitlink yang berasal dari perusahaan asuransi seperti Prudential, AIA dan AXA Mandiri mengeluhkan praktik pemasaran yang sengaja mengarah kepada mis-selling dan mencurangi calon nasabah. Komunitas Korban Asuransi meminta DPR RI dan OJK untuk membenahi dan merespons keluhan masyarakat yang telah menjadi korban kejahatan asuransi unitlink. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...